Apa itu TOEFL?

Penulis : Edwin Fitriyana, SE.

TOEFL adalah singkatan dari Test of English as A Foreign Language. Test ini merupakan salah satu ujian terstandarisasi yang digunakan secara nasional dan internasional untuk menguji kemampuan berbahasa Inggris. Kali ini yang akan kita bahas adalah  TOEFL ITP (International Testing Program).

TOEFL ITP adalah salah satu jenis test yang diterbitkan oleh ETS (Educational Testing Service) - sebuah lembaga pembuat test dari Amerika, yang bekerja sama dengan institusi dan lembaga pendidikan di berbagai negara untuk penyelenggaraan test tersebut. ITP memiliki format yang sama dengan Paper-based TOEFL (PBT) yaitu terdiri dari 3 bagian: Listening, Structure and Written Expressions serta Reading Comprehension.

Di Indonesia, TOEFL ITP sering digunakan sebagai salah satu syarat penerimaan masuk atau syarat kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Terlebih lagi, ITP kerap digunakan untuk syarat penerimaan CPNS dan calon karyawan swasta serta syarat promosi jabatan serta jenjang karir baik di lembaga pemerintahan, negara atau pun swasta. Test ini pun sering dipakai sebagai ujicoba sebelum mengambil test lainnya seperti iBT (internet based TOEFL) atau pun IELTS (International English Language Testing System). Tujuan dasar dari ITP adalah untuk mengetahui kemampuan Bahasa Inggris para peserta yang bukan penutur asli Bahasa Inggris (non-native English speaker).

Pada umumnya, para peserta test mengharapkan mencapai minimal skor 450 dan cukup aman jika telah mencapai skor 500 ke atas. Adapun untuk mencapai nilai tersebut tidaklah mudah terutama bagi mereka yang selama ini tidak pernah atau jarang menggunakan Bahasa Inggris. Sebagaimana diketahui bahwa dalam test ITP, tidak hanya dibutuhkan kefasihan berbahasa namun terlebih lagi adalah pemahaman dan akurasi menjawab soal. 

Tingkat ketegangan pun bertambah karena ujian ITP memiliki batas waktu untuk mengerjakannya. Satu sesi ujian ITP lengkap berkisar 2 jam untuk menyelesaikan ketiga bagian dimulai dari Listening Comprehension (+/-30 menit), Structure dan Written Expressions (25 menit) dan Reading Comprehension (55 menit).

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tentunya penguasaan pengetahuan Bahasa Inggris secara umum dari tata Bahasa (grammar) yang mencakup setidaknya pengenalan bagian dan jenis kata (parts of speech) dan pola kalimat (tenses) serta kosakata (vocabulary) Bahasa Inggris untuk memahami baik percakapan ataupun tulisan dalam Bahasa Inggris. Cara yang terbaik untuk mempersiapkannya adalah sering menyimak percakapan ddan membaca bahan bacaan dalam Bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa adalah keterampilan yang harus dilatih dan tidak secara instan dapat dikuasai seperti layaknya keterampilan lain seperti bermain alat musik, menari dan berolahraga. Seberapa besar keberhasilan menguasainya tergantung dari seberapa besar komitmen baik waktu dan energi yang diluangkan untuk melatihnya. Perbanyaklah eksposure Bahasa Inggris dan jadikanlah Bahasa Inggris sebagai bagian hidup sehari-hari.

Kedua, setelah kita cukup memilki pengetahuan dasar bahasa, barulah kita mengenal format ujian dan membiasakan diri untuk berlatih menghadapi soal. Disini kita tidak lagi berkutat pada pembahasan dasar gramatika dan kosakata, melainkan lebih kepada bagaimana kita, sebagai peserta test, dapat memahami soal dan menemukan petunjuk untuk menjawab soal dengan cepat (efisien) dan memilih jawaban dengan tepat (efektif). Semakin kita terbiasa menghadapi soal ITP, semakin cepat dan akurat kita mengerjakan ujian. Semakin besar pula peluang kita untuk mendapatkan skor yang ditargetkan. Untuk peserta yang telah memiliki kemampuan bahasa yang cukup (minimal memahami tenses dan parts of speech) sesungguhnya tidaklah terlalu lama untuk mempersiapkan diri menghadapi test. 

Tantangan utama yang jarang disadari adalah bahwa kemampuan dasar Bahasa Inggrislah yang menjadikan tes TOEFL atau tes terstandarisasi lainnya terasa menakutkan. Pembuatan test itu sendiri sudah melalui tahap ujicoba yang panjang sebelum diterbitkan menjadi sebuah test terstandarisasi, maka dia bersifat test yang obyektif untuk mengukur kemampuan berbahasa. Sama seperti alat ukur lainnya, maka dia dijadikan indikator terpercaya untuk mengetahui kemampuan sesungguhnya. Tidak ada manipulasi dan rekayasa. Nilai yang diterbitkan akan mencerminkan kemampuan real peserta tes.

Ketiga, hal yang perlu diperhatikan mencakup unsur teknis pelaksanaan dan kesiapan mental. Pilihlah jadwal test yang nyaman dan pastikan pada saat itu kita tidak sedang menghadapi suatu tugas berat karena kesiapan mental kita untuk menghadapi test juga dibutuhkan untuk keberhasilan. Jaga kesehatan diri dengan tidak terlalu keras belajar menjelang hari tes. Hindari kurang tidur serta datang tepat waktu dengan pakaian yang nyaman dipakai. Kendalikan rasa cemas dan hindari pembicaraan yang tidak penting dan menguras energi sebelum test. 

Sebagai penutup, ada baiknya kita tanyakan dulu kepada diri kita seberapa baik penguasaan kita terhadap pengetahuan Bahasa Inggris secara umum. Mulailah mendengarkan dan membaca dalam Bahasa Inggris. Sisihkan waktu setiap hari dengan sebuah komitmen yang serius untuk menjadikan Bahasa Inggris sebagai bagian dari hidup kia dan teruslah belajar. Yakinlah jika kemampuan berbahasa itu memang sudah ada, TOEFL ITP hanyalah seperti thermometer pengukur suhu atau alat timbangan badan yang tidak bisa berbohong.

04 / 04 / 2023


Alamat

Perum Lotus Jasmine A no. 1A
Jl. Brigjen Saptadji Hadiprawira
Cilendek Barat - Bogor

Opening Hours:

Mon – Friday : 09.00 – 19.00
Saturday : 09.00 – 14.00

Connect with us